Senin, 29 November 2010
JENDELA KREATIFITAS MEMBER SULUH MINGGU INI
-Karangan Afdal Afwan-
DONGENGAN KATAK DALAM TEMPURUNG
1
Rahasia katak dalam tempurung
Lantang garang meraungraung.
Ditungkup tempurung menjaja kata,
Kata usang tanpa makna:
Borok booo’… Borok booo’…
2
Begitu katak keluar dari tempurung,
Diam-diam temboloknya mengkerut
Nyalinya ciut, raungannya menyusut.
Ditelannya dalamdalam suaranya;
Dalam pembuktiannya bengong sendiri,
Lihat dunia luar, tenyata gila sekali.
Agar tetap terkesan maha tau
Katak menyamar menjadi beruk:
Tutup mata
Tutup telinga
Tapi mulut masih mengeluarkan suara:
Borok booo’… Borok booo’…
3
Semula katak makan serangga
Kini berganti makan spagety.
Berlagak tenang biar dikatakan wibawa
Bagaikan padi penuh berisi.
Seakan sudah pernah melanglang buana
Katak berbicara bagaikan maha raja
Tau dan bijak akan segala-galanya.
4
Kini katak mulai ganti profesi
Dari propokator jadi politisi;
berjas safari juga berdasi.
Tak mau merasa ketinggalan,
Katak ikut nampang di TV.
Cuapcuap bagaikan selebriti,
hanya populer karena sensasi.
5
Katak masih belum puas hati,
Buat lagu lalu rekaman sendiri.
Album pun rampung , siap diedarkan.
Lagunya merdu mendayudayu, berlirikan:
Borok booo’… Borok booo’…
JANGAN SAYANG
Pohon Surga
Ranum buahnya yang diberinama Khuldi;
Memberitahu, betapa nikmatnya;
Cinta Adam kepada Hawa
Antarkan manusia pertama ke dunia
Jangan kau pinta itu padaku, sayang
Seperti Adam demi Hawa.
Nanti Tuhan marah!
Jangan lagi kau rayu aku begitu, sayangku
Buktikan segalanya padamu!
Sedangkan Adam dan Hawa saja
Dicampakkan dari Surga ke Dunia
Lantas, bagaimana nantinya nasib kita?
Selain ke neraka,
Kemana lagi kemungkinannya?
-Karangan Mahatma Muhammad-
ruang gelap nan tumpah
; teruntuk Youri Kayama
1.
satu puisi dua puisi tiga puisi dan seterusnya puisi kita kunyah kita mamah kita muntahkan imaji kita tumpah dari segala resah. menjelma namamu pada setiap helai kertas entah yang ke berapa menghikmati persebutuhan permainan rasa dengan rangkaian katakata pada sebuah sudut yang kita sebut ruang gelap nan tumpah
-apa lagi yang kita cari
dari lembaran kertas dan secangkir kopi?
2.
berikutnya kita mengorek senyum dan mencabik cabik naskah sandiwara hingga kita bernyanyi menari melonjak lonjak tak tau diri. percakapan kita mengalir tanpa pernah menjumpai muara karena memang sudut waktu menuntut untuk tidak pernah lelah payah mencari nama kita sendiri di persimpangan yang kita sebut ruang gelap nan tumpah
-siapa yang akan hentikan
jika kapal kertas kita berlayar dengan lautnya secangkir kopi?
3.
seterusnya kita tidak akan tidur karena sudah berjanji mengarungi bumi yang tak pernah tidur meski terkesan mendengkur. kita akan diskusi beranekarupa beranekawarna beranekatawa hahahaha hantar kita menulis sesuatu tak terduga yang dicintai sekaligus dicaci maki dari berbagai lapis tipis maha manusia
-ruang gelap nan tumpah
“belum akan mati dengan lembaran kertas dan secangkir kopi”
4.
nah waktunya tiba
bersoleklah untuk
janji kita
buku kita
Padang 26.11.2010
-Dian Novitasari Darmawan-
CINTA ITU ADA
Cinta...
Dimanakah kau berada?!!
Apakah kau mengikuti sang angin?
Terbang dan berhembus kemana pun kau suka
Ataukah mengalir bersama sang air
Mengikuti arus hingga sampai ke muara yg kau tuju
Berusaha menggapaimu
Tapi aku tak bisa
Kau terbang menjauh
Berusaha menggenggammu
Tapi aku tak kuasa
Kau menetes jatuh
mencari muaramu
Mencari...
Mencari...
Dan mencari...
Aku terpaku
Aku tergugu
Terdiam termangu
Adakah cinta itu?!!
Namun akhirnya kusadar
Cinta itu ada
Cinta itu tumbuh sejak aku menghirup udara di dunia ini
Cinta yg selalu hadir menemaniku
Cinta itu ada di hatiku
Ada di hatimu
Ada di hatinya
Dan ada di hati mereka
Tak perlu mencarinya
Karena cinta itu ada
Bersarang di hati kita..
DONGENGAN KATAK DALAM TEMPURUNG
1
Rahasia katak dalam tempurung
Lantang garang meraungraung.
Ditungkup tempurung menjaja kata,
Kata usang tanpa makna:
Borok booo’… Borok booo’…
2
Begitu katak keluar dari tempurung,
Diam-diam temboloknya mengkerut
Nyalinya ciut, raungannya menyusut.
Ditelannya dalamdalam suaranya;
Dalam pembuktiannya bengong sendiri,
Lihat dunia luar, tenyata gila sekali.
Agar tetap terkesan maha tau
Katak menyamar menjadi beruk:
Tutup mata
Tutup telinga
Tapi mulut masih mengeluarkan suara:
Borok booo’… Borok booo’…
3
Semula katak makan serangga
Kini berganti makan spagety.
Berlagak tenang biar dikatakan wibawa
Bagaikan padi penuh berisi.
Seakan sudah pernah melanglang buana
Katak berbicara bagaikan maha raja
Tau dan bijak akan segala-galanya.
4
Kini katak mulai ganti profesi
Dari propokator jadi politisi;
berjas safari juga berdasi.
Tak mau merasa ketinggalan,
Katak ikut nampang di TV.
Cuapcuap bagaikan selebriti,
hanya populer karena sensasi.
5
Katak masih belum puas hati,
Buat lagu lalu rekaman sendiri.
Album pun rampung , siap diedarkan.
Lagunya merdu mendayudayu, berlirikan:
Borok booo’… Borok booo’…
JANGAN SAYANG
Pohon Surga
Ranum buahnya yang diberinama Khuldi;
Memberitahu, betapa nikmatnya;
Cinta Adam kepada Hawa
Antarkan manusia pertama ke dunia
Jangan kau pinta itu padaku, sayang
Seperti Adam demi Hawa.
Nanti Tuhan marah!
Jangan lagi kau rayu aku begitu, sayangku
Buktikan segalanya padamu!
Sedangkan Adam dan Hawa saja
Dicampakkan dari Surga ke Dunia
Lantas, bagaimana nantinya nasib kita?
Selain ke neraka,
Kemana lagi kemungkinannya?
-Karangan Mahatma Muhammad-
ruang gelap nan tumpah
; teruntuk Youri Kayama
1.
satu puisi dua puisi tiga puisi dan seterusnya puisi kita kunyah kita mamah kita muntahkan imaji kita tumpah dari segala resah. menjelma namamu pada setiap helai kertas entah yang ke berapa menghikmati persebutuhan permainan rasa dengan rangkaian katakata pada sebuah sudut yang kita sebut ruang gelap nan tumpah
-apa lagi yang kita cari
dari lembaran kertas dan secangkir kopi?
2.
berikutnya kita mengorek senyum dan mencabik cabik naskah sandiwara hingga kita bernyanyi menari melonjak lonjak tak tau diri. percakapan kita mengalir tanpa pernah menjumpai muara karena memang sudut waktu menuntut untuk tidak pernah lelah payah mencari nama kita sendiri di persimpangan yang kita sebut ruang gelap nan tumpah
-siapa yang akan hentikan
jika kapal kertas kita berlayar dengan lautnya secangkir kopi?
3.
seterusnya kita tidak akan tidur karena sudah berjanji mengarungi bumi yang tak pernah tidur meski terkesan mendengkur. kita akan diskusi beranekarupa beranekawarna beranekatawa hahahaha hantar kita menulis sesuatu tak terduga yang dicintai sekaligus dicaci maki dari berbagai lapis tipis maha manusia
-ruang gelap nan tumpah
“belum akan mati dengan lembaran kertas dan secangkir kopi”
4.
nah waktunya tiba
bersoleklah untuk
janji kita
buku kita
Padang 26.11.2010
-Dian Novitasari Darmawan-
CINTA ITU ADA
Cinta...
Dimanakah kau berada?!!
Apakah kau mengikuti sang angin?
Terbang dan berhembus kemana pun kau suka
Ataukah mengalir bersama sang air
Mengikuti arus hingga sampai ke muara yg kau tuju
Berusaha menggapaimu
Tapi aku tak bisa
Kau terbang menjauh
Berusaha menggenggammu
Tapi aku tak kuasa
Kau menetes jatuh
mencari muaramu
Mencari...
Mencari...
Dan mencari...
Aku terpaku
Aku tergugu
Terdiam termangu
Adakah cinta itu?!!
Namun akhirnya kusadar
Cinta itu ada
Cinta itu tumbuh sejak aku menghirup udara di dunia ini
Cinta yg selalu hadir menemaniku
Cinta itu ada di hatiku
Ada di hatimu
Ada di hatinya
Dan ada di hati mereka
Tak perlu mencarinya
Karena cinta itu ada
Bersarang di hati kita..
0 komentar:
Posting Komentar