Pages

About


meneh...
Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "


nih, waktu nampil

ni juga

Followers

Sample Widget

Sanggar Suluh

Sanggar Suluh
Sabtu, 20 Maret 2010

Almari Kreatifitas Suluh Minggu Ini

From: SANGGAR SULUH

 
Leraian Warna
Kebahagiaan yang datang
Tiba-tiba menyulap suasana hati
Yang sebelumnya biasa saja
Kini menjadi berseri indah

Kebahagiaan ini terus saja berjalan
Hingga anak adam merasa bosan
Kejenuhan pun menghampiri
Pasang surut gejala kesedihan

Kesedihan kini menggantikan suasana
Relung sudut jantung terasa kencang
Tinggal perjuangan yang harus dipertaruhkan
Melerai kesedihan menjadi kebahagiaan lagi

Ketika Mentari

Saat mentari menyapa pagi
Kusibatkan senyum terindah
Saat mentari mengajak menari
Kurangkul sekitar alam berseri
Saat mentari mulai mengeluh
Ku tetap mengajak hati lega
Saat mentari benar-benar hilang
Kumasih sisakan kehangatan semua
Saaat mentari tak pernah terlihat
Ku akan salam untuk kebahagiaan

Siti Mahsunah


Gelisah yang membekas

Dalam gelisah aku terjerat
Aku tak pernah berangan-angan
Terpenjara dalam kegelisahan
Semangatku untuk lari teramat berat

Ingin rasa hati marah
Ingin jiwa ini remuk
Namun raga ini lengah
Tiada lagi harapan menjenguk

Airmataku jatuh berlinang
Mengalir tenang di pipiku
Tak dapat aku hentikan
Dimana aku berlindung?

Jiwa ini hancur tak berbekas
Tiada senyum yang tersimpan
Kegelisahan yang membekas
Terkikislah semua harapan

JIWA YANG HILANG
Kau dihatiku, dalam jiwa dan ragaku
Abadi bak selamanya. Duhai ibundaku
Kini kau pergi dengan sang burung
Terbanga jauh dari hidupku

Sepi, hampa, sunyi hidup ini
Tanpa hadirnya dirimu
Kuyakini jiwa dan ragamu milikku
Kau tak akan tinggalkan aku sendiri

Aku ingin melihatmu tersenyum
Aku ingin merasakan hangatnya pelukanmu
Aku ingin menikmati sentuhan tanganmu
Lembutnya belaian kasih suci darimu

Damailah di negeri nan jauh
Jagalah ibundaku Tuhan
Jangan biarkan ia tersesat
Lindungilah dia…

From: SANGGAR SULUH

BINGKISAN PUISI : SITI MAHSUNAH (anggota

Leraian Warna
Kebahagiaan yang datang
Tiba-tiba menyulap suasana hati
Yang sebelumnya biasa saja
Kini menjadi berseri indah

Kebahagiaan ini terus saja berjalan
Hingga anak adam merasa bosan
Kejenuhan pun menghampiri
Pasang surut gejala kesedihan

Kesedihan kini menggantikan suasana
Relung sudut jantung terasa kencang
Tinggal perjuangan yang harus dipertaruhkan
Melerai kesedihan menjadi kebahagiaan lagi

Semarang, 2010 

Ketika Mentari

Saat mentari menyapa pagi
Kusibatkan senyum terindah
Saat mentari mengajak menari
Kurangkul sekitar alam berseri
Saat mentari mulai mengeluh
Ku tetap mengajak hati lega
Saat mentari benar-benar hilang
Kumasih sisakan kehangatan semua
Saaat mentari tak pernah terlihat
Ku akan salam untuk kebahagiaan

Semarang, 2010

BINGKISAN PUISI : RATNA ZULYANI (anggota)

Gelisah yang membekas

Dalam gelisah aku terjerat
Aku tak pernah berangan-angan
Terpenjara dalam kegelisahan
Semangatku untuk lari teramat berat

Ingin rasa hati marah
Ingin jiwa ini remuk
Namun raga ini lengah
Tiada lagi harapan menjenguk

Airmataku jatuh berlinang
Mengalir tenang di pipiku
Tak dapat aku hentikan
Dimana aku berlindung?

Jiwa ini hancur tak berbekas
Tiada senyum yang tersimpan
Kegelisahan yang membekas
Terkikislah semua harapan

Semarang, 2010 

JIWA YANG HILANG
Kau dihatiku, dalam jiwa dan ragaku
Abadi bak selamanya. Duhai ibundaku
Kini kau pergi dengan sang burung
Terbanga jauh dari hidupku

Sepi, hampa, sunyi hidup ini
Tanpa hadirnya dirimu
Kuyakini jiwa dan ragamu milikku
Kau tak akan tinggalkan aku sendiri

Aku ingin melihatmu tersenyum
Aku ingin merasakan hangatnya pelukanmu
Aku ingin menikmati sentuhan tanganmu
Lembutnya belaian kasih suci darimu

Damailah di negeri nan jauh
Jagalah ibundaku Tuhan
Jangan biarkan ia tersesat
Lindungilah dia…

Semarang, 2010

BINGKISAN PUISI : ABDUL ROCHIM S (anggota)

Tak Usah Ragu Kawan!

Pendek pengetahuan
Pengetahuan keilmuan
Ilmu mengantarkan kemenangan

Pendek ilmu
Akankah kemenangan
Dapat diraih di hadapan

Tak usah ragu kawan
Jejak langkahmu
Detak jantungmu
Hembusan nafasmu
Dengan niat ikhlasmu
Akan mengantarkan
Kedepan pintu kemenangan

Kemenangan dunia
Kemenangan kubur
Kemenangan akhirat

Tak usah ragu kawan


 Semarang, Januari 2010

Abdul Rochim Saechun
Negara, tak berhati ramai

Hati terkadang ramai
Bagai teriakan anak kecil
riang mandi di kali

ramainya hati
pertanda kebahagiaan
kebahagiaan karena kesenangan
pencapaian angan

Bangsa ini memang
Tak berhati ramai
Bangsa ini tak menghiraukan
Teriakan anak kecil
Yang selalu riang mandi di kali
Entah karena kali telah tercemar
Ataukah kini anak kecil ketakutan

Sungguh
Kembalikan senyuman dengan iringan
Tertawa riang anak kecil
Demi masa depan bangsaku
Tempat awal aku menangis
Meneteskan butira-butiran air mata


Semarang, 2009

Abdul Rochim Saechun

NB: Tunggu karya-karya selanjutnya ya,,, pastinya lebih variatif...
SULUUUUUHHH....... Yes!!!