Rabu, 10 Februari 2010
Fairuz
From: Qur'anul Hidayat (anggota)
sepasang mata memandang lekat
sebaliknya kulihat ada bunga
ketika ada itu ada
ketika tiada itu tiada
ketika semua itu semua
dan ketika cinta itu cinta
sepasang mata masih memandang lekat, pekat
"aku tak pernah ingin"
berulang kali kuludah ucap ini untuk membuatmu percaya
tiada aku pada ada
tiada aku pada tiada
tiada aku pada semua
dan tiada aku pada cinta
tapi, sepasang mata itu masih memandang lekat
telah kularikan diriku menjauh
dengan keraguanmu
rajutan yang tak pernah selesai
kini aku membiarkanmu bertanya
lalu kuhilangkan dengan keraguanmu sendiri
karena ragu aku pada ada
ragu aku pada tiada
ragu aku pada semua
ragu aku pada cinta
sepasang mata itu adalah fairuzku
Qur'anul Hidayat Idris
Bengkalis-Riau
10-Februari 2010
sepasang mata memandang lekat
sebaliknya kulihat ada bunga
ketika ada itu ada
ketika tiada itu tiada
ketika semua itu semua
dan ketika cinta itu cinta
sepasang mata masih memandang lekat, pekat
"aku tak pernah ingin"
berulang kali kuludah ucap ini untuk membuatmu percaya
tiada aku pada ada
tiada aku pada tiada
tiada aku pada semua
dan tiada aku pada cinta
tapi, sepasang mata itu masih memandang lekat
telah kularikan diriku menjauh
dengan keraguanmu
rajutan yang tak pernah selesai
kini aku membiarkanmu bertanya
lalu kuhilangkan dengan keraguanmu sendiri
karena ragu aku pada ada
ragu aku pada tiada
ragu aku pada semua
ragu aku pada cinta
sepasang mata itu adalah fairuzku
Qur'anul Hidayat Idris
Bengkalis-Riau
10-Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar